Presiden Minta Pembenahan Pendidikan untuk Respons Perubahan Global
Foto : ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
PIMPIN RATAS I Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11).
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pembenahan menyeluruh di bidang pendidikan segera dilakukan. Menurut Presiden, pembenahan tersebut dimaksudkan agar pendidikan nasional mampu beradaptasi dengan perubahan global yang berjalan dengan cepat.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengantar rapat terbatas (ratas) soal Program Pendidikan dan Beasiswa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/11).
“Saya beberapa kali telah menekankan betapa pentingnya pembenahan sistem pendidikan kita agar mampu merespons perubahan yang berjalan begitu cepat, agar lebih fleksibel, agar lebih adaptif dengan perubahan dunia yang kita alami,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, agar semua bisa terealisasi diperlukan langkah-langkah terobosan yang cepat di sektor pendidikan tersebut. Caranya, dengan pemanfaatan infrastruktur dan kemajuan teknologi untuk mengatasi rentang geografis Indonesia yang luas dan terbentang di 17 ribu pulau.
“Sehingga perwujudan dari pemerataan akses dan kualitas pendidikan yang bisa menjangkau rentang geografis negara kita yang sangat luas betul-betul bisa kita laksanakan karena mencakup 17 ribu pulau dan 300 ribu sekolah yang ada,” tutur Presiden.
Fasilitas Pendidikan
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberi perhatian bagi kualitas infrastruktur fisik pendidikan seperti gedung-gedung sekolah utamanya yang berada di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Hal itu dilakukan karena banyak gedung sekolah yang dianggap membahayakan keselamatan siswa dan guru.
“Walaupun ini adalah wilayah ranah kewenangan daerah dan mestinya harus menjadi fokus perhatian pemerintah daerah. Namun, saya minta ada skema program bersama antara pusat dan daerah dalam melakukan percepatan untuk rehabilitasi gedung-gedung yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan,” ucap Presiden.
Selanjutnya, kata Presiden, pemerintah saat ini juga mempersiapkan program beasiswa yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Presiden pun meminta agar program tersebut benar-benar dipersiapkan dengan baik.
“Jangan sampai mereka ada yang putus sekolah gara-gara urusan biaya pendidikan,” tutup Presiden.
Rapat diikuti sejumlah pejabat dan menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menristek Bambang Brodjonegoro, Menpan-RB Tjahjo Kumolo, Menhub Budi Karya Sumadi, Menag Fachrul Razi, Menkop dan UKM Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan Edy Prabowo, Menkominfo Johny G Plate, Menkes Terawan, Mendikbud Nadiem Makarim.
Selanjutnya, Menkumham Yasonna Laoly, Mendagri Tito Karnavian, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani, dan Menaker Ida Fauziyah. fdl/AR-2
Submit a Comment